Punya Second Account di Instagram Adalah Bukti Hipokritnya Kita Semua

Oleh: Fahrian Hafizh Wibowo
Foto: hipwee.com

Bulan lalu, notifikasi twitter saya jebol akibat respon dari pengikut saya yang membalas cuitan saya akan hal ini. Saya hanya berkata bahwa “Budaya memiliki second account adalah bukti bahwa masyarakat Indonesia hipokrit dan bermuka dua. Tampilan yang ditunjukkan di akun utama bahkan kemungkinan besar tidak merepresentasikan perilaku sebenarnya dari orang itu. Contoh, memakai hijab dan berkata yang baik-baik”. Tidak terdengar ofensif bukan? Sayangnya, bagi followers saya, iya.

Saya tidak tahu pastinya jumlah masyarakat Indonesia yang memiliki akun kedua di Instagram. Namun saya yakin angkanya pasti sangat tinggi. Di lingkungan peer group saya yang berisi 13 orang, 11 diantaranya memiliki akun kedua. Hanya saya dan seorang teman saya saja yang tidak memiliki akun kedua dan lebih memilih untuk melampiaskan apa yang tidak dapat dilampiaskan di Instagram kami melalui fitur close friend.

Ya, fitur close friend atau teman dekat ini adalah alasan mengapa saya belum tertarik menggunakan (atau lebih tepatnya: membuat) akun kedua. Selama ini saya membagikan sesuatu yang lebih personal dan private kepada orang-orang yang berada di list close friend saya ini. Atau, jika saya ingin beropini dan karena Instagram bukanlah tempat yang cocok untuk menulis panjang lebar, saya biasanya mencurahkan isi pikiran saya di Twitter.

Kembali ke twit saya yang rame tadi, yang mana mayoritas replies-nya diisi oleh perempuan (saya tidak bermaksud untuk seksis), mereka berpendapat bahwa second account adalah tempat mereka berekspresi secara bebas kepada teman-teman yang mereka kenal dekat. Mereka bebas menuliskan caption yang sangat-sangat mencoba menjadi lucu tapi malah cringe dan bebas untuk membagikan foto atau video yang menurut mereka tidak pantas menjadi konsumsi di akun utama mereka.

Sebenarnya argumen mereka akan kebebasan berekspresi kepada teman yang mereka kenal di akun kedua mereka masuk akal. Namun, saya kembali kepada poin bahwa hei, ada fitur namanya close friend loh!

Terkait fitur close friend ini, mereka mengatakan bahwa fitur ini hanya dapat membagikan konten berupa instagram story dan tidak bisa dalam bentuk feeds atau postingan. Seingat saya, dulu saya bisa membagikan foto dalam mode close friend ini sebelum dihapus pada tahun 2019 lalu. Mungkin agaknya mereka merasa bahwa instrastory tidak mampu mengekspresikan ekspresi mereka dibandingkan feeds. Yaaa, itumah terserah kalian ajaa~

Tapi alasan mengapa saya bisa bilang pengguna atau pemilik second account itu hipokrit adalah karena sejauh yang saya lihat, mereka benar-benar menunjukkan diri mereka yang sesungguhnya di second account. Yang kerdus alias kerudung dusta bebas memposting dirinya tanpa kerudung. Yang di akun utamanya terlihat solehah bebas bergunjing dan ghibah di second account-nya. Dan lain sebagainya. Mereka beranggapan bahwa akun utama mereka harus menjaga image mereka sebagai sosok yang anggun, lemah lembut, sopan, dan sholehah. Dan di second account, mereka bebas untuk menjadi diri mereka yang berkebalikan dengan apa yang ditampilkan di akun utama mereka. “Toh, yang liat temen-temen terdekat gua juga” ujar mereka.

Ketika masuk ke dalam urusan image, saya meyakini ucapan Raffi Ahmad di konten Late Night Good Vibe-nya Uus, bahwa “image bagus itu tidak dibikin. Salah kalo lu itu jaga image, yang harus lu lakukan adalah jaga diri”. Saya sendiri pun tidak menyangka seorang Raffi Ahmad bisa se-filosofis itu.

Ketika kita hendak membangun citra yang baik di dalam media sosial, ya harus dimulai dari diri membangun citra yang baik untuk diri kita sendiri. Saya tidak bisa tiba-tiba membangun image seorang yang rajin membaca Quran hanya dengan membaca Quran setiap hari macam Aldi Taher. Saya tidak bisa tiba-tiba membangun citra sebagai orang yang pinter, wong orang-orang taunya saya ini agak lemot dalam hal pelajaran. Justru dengan kita membuat second account, orang-orang akan melihat akun utama kita sebagai sebuah kepalsuan yang nyata.

Jadi, slogan ‘Be True to Yourself’ itu benar adanya teman-teman. Tapi kalau kalian mau bikin second account, ya silakan aja sih..

Diterbitkan oleh HIMPUNAN MAHASISWA SASTRA RUSIA UNPAD

Website Resmi Himpunan Mahasiswa Sastra Rusia Universitas Padjadjaran. Line : @tfw6701a Twitter : @himarusunpad Instagram : @himarusunpad Youtube : HIMARUS UNPAD

Tinggalkan komentar