David Vs. Goliath: Drama Facebook Dewa Kipas yang Berujung Pertarungan Tingkat Nasional

Oleh: Mochammad Ricky Novarismansyah
Foto: Inc.com

Jika bangsa Nordik dikenal dengan dewa petir mereka, Thor, maka bangsa Indonesia dalam beberapa minggu belakangan ini dikenal sebagai negara asal Dewa Kipas. Drama yang berawal dari postingan facebook ini tidak hanya mendapat atensi dari publik nasional, melainkan media internasional seperti wired.com.

Lalu apa sih yang terjadi dibalik drama Dewa Kipas ini? Awal mula kejadian ini berasal dari seorang streamer bernama Levy Rozman atau lebih dikenal dengan nickname GothamChess. Ia adalah pecatur internasional yang juga biasa membuat konten video dan live stream permainan catur. Dalam salah satu live stream yang diadakan GothamChess pada 2 Maret 2021, ia bertanding melawan akun dewa kipas di situs chess.com. Sejak awal pertandingan, ia sudah menduga bahwa akun tersebut adalah cheater karena tingkat akurasi permainan yang tinggi dan tidak lazim. Setelah permainan yang berjalan cukup alot, GothamChess akhirnya mengalami kekalahan dan berkesimpulan bahwa dewa kipas adalah cheater. Alhasil, akun Dewa Kipas di-banned oleh chess.com setelah mendapat report massal dari ribuan fans GothamChess.

Tidak disangka, muncullah sebuah postingan facebook dari akun bernama Ali Akbar. Ia mengklarifikasi bahwa akun Dewa Kipas milik bapaknya, Dadang Subur, bukanlah hasil kecurangan. Ia menunjukan bukti sertifikat kejuaraan tingkat daerah milik bapaknya dan juga hasil catatan buku analisis bapaknya dalam bermain catur. Dadang Subur hanyalah pria berusia 60 tahun yang merupakan pegiat catur. Postingan ini memicu reaksi publik yang sebagaimana kita tahu, netizen Indonesia dikenal ter-tidak-ramah.

Ribuan komentar dalam bentuk hate-speech, ancaman, dan sejenisnya membanjiri media sosial milik GothamChess. Setelah selang beberapa waktu, akhirnya Ali Akbar dan Dadang Subur alias Dewa Kipas mengadakan dialog untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Ali Akbar memutuskan untuk menghapus postingannya.

Selain itu, Ali Akbar dan Dadang Subur mendapat undangan podcast dari Deddy Corbuzier. Dalam kesempatan ini, keduanya menjelaskan soal drama yang terjadi. Sayangnya, hal ini tidak begitu disambut baik oleh Irene Sukandar, seorang Grandmaster asal Indonesia, karena dianggap apa yang terjadi telah memberikan publikasi negatif terhadap percaturan Indonesia. Ia lalu melayangkan surat terbuka pada Deddy Corbuzier.

Pada akhirnya, Irene Sukandar pun tampil dalam podcast milik Deddy. Tidak lupa juga Deddy mengundang GothamChess. Levy mengungkapkan cerita dalam sudut pandangnya soal apa yang telah terjadi beberapa minggu ini. Ia juga menerangkan bahwa akun milik dewa kipas yang di-banned oleh chess.com bukanlah akibat report massal fansnya, melainkan algoritma milik chess.com yang mendeteksi kecurangan.

Irene sendiri berpendapat bahwa cara untuk mengetahui kebenaran yang sesungguhnya adalah meminta Pak Dadang Subur untuk membuat pernyataan sesungguh-sungguhnya tanpa ada yang ditutup-tutupi. Apabila peryataan sebelumnya dari Dadang Subur memang tidak mengandung kebohongan bahwa ia tidak curang, maka jalan satu-satunya adalah mengadakan pertandingan secara adil dan membuktikannya melalui papan catur.

Hal ini akhirnya berujung pada pertandingan antara Irene Sukandar, seorang Grandmaster, dengan Dewa Kipas alias Dadang Subur, seorang pensiunan berusia 60 tahun yang bermain catur sebagai hobi. Sebuah pertandingan layaknya David Vs. Goliath yang mempertemukan underdog melawan seorang raksasa. Pertandingan ini sendiri akan berlangsung pada Senin, 22 Maret 2021 jam 15.00 WIB di channel milik Deddy Corbuzier dalam bentuk live stream.

Siapapun pemenangnya, yang pasti ini adalah momen besar dalam percaturan Indonesia.

Diterbitkan oleh HIMPUNAN MAHASISWA SASTRA RUSIA UNPAD

Website Resmi Himpunan Mahasiswa Sastra Rusia Universitas Padjadjaran. Line : @tfw6701a Twitter : @himarusunpad Instagram : @himarusunpad Youtube : HIMARUS UNPAD

Tinggalkan komentar