Segenggam Falsafah Hidup dari Kegiatan Joging

Oleh: Mochammad Ricky Novarismansyah
Foto: unsplash.com

Di antara berbagai macam olahraga yang ada di dunia, joging bisa dibilang adalah olahraga yang paling mudah dilakukan. Hanya perlu modal sepatu. Tidak perlu peralatan mahal yang sekiranya menguras dompet. Sepatu pun tidak harus yang baru, membeli bekas pun sudah cukup oke.

Selain itu, joging dapat dilakukan dimanapun. Entah di jalan raya (asal gak di tengah jalan ya), di area komplek, ataupun di lintasan joging apabila tersedia di kota. Tentu saja lintasan joging adalah tempat paling ideal karena tidak perlu mengkhawatirkan kendaraan yang lalu lalang.

Pastinya merepotkan kalau harus selalu menoleh ke belakang takut-takut ada kendaraan yang menyenggol. Atau harus menunggu lampu merah untuk menyebrang di persimpangan jalan. Atau jalanan yang berlubang yang terkadang juga mengakibatkan becek setelah hujan. Karena itu pilihan paling cocok memang di lintasan joging.

Salah satu cara agar kegiatan joging bisa lebih menyenangkan adalah dengan menyetel musik melalui earphone. Musik bersemangat memang paling cocok untuk kegiatan olahraga. Mungkin ada kalanya juga saya merasa seperti Rocky Balboa di film Rocky yang sedang joging melintasi kota sembari soundtrack Gonna Fly Now bermain sebagai suara latar. Lagu yang bisa membuat adrenalin meningkat 120%.

Akan tetapi, sebagai orang yang cukup sering melamun (sebut saja kontemplasi biar agak keren), saya lebih sering tidak mendengarkan musik ketimbang mendengarkannya. Terkadang, saat saya melintasi lintasan joging di pagi hari ditemani suara burung berkicau dan berbagai aktivitas manusia-manusia lainnya, saya menemukan diri sendiri mencari-cari suatu hal yang nyatanya tidak benar-benar ada. Salah satunya adalah falsafah hidup dari kegiatan joging.

Tentu, mungkin hal-hal ini hanyalah nilai-nilai yang saya karang sendiri. Namun, saya rasa cukup masuk akal jika dianalogikan dengan hidup itu sendiri.

1. Berputar di lingkaran yang sama.

Ketika berada di lintasan joging, saya menyadari bahwa hidup pun rasanya selalu berputar di lingkaran yang sama. Bangun tidur, bekerja, makan, bekerja lagi, istirahat, rekreasi, kembali tidur. Hal-hal seperti itu selalu kita ulangi setiap hari bahkan sampai kita mati. Hal yang perlu ditekankan adalah bagaimana kita dapat menghadapi rasa bosan untuk terus menjalani hidup sebagaimana tidak berhenti setelah satu putaran joging. Apapun yang terjadi, cobalah untuk terus berjalan.

2. Tidak ada garis akhir.

Ketika joging, ada kalanya saya mendahului atau didahului orang lain. Meskipun begitu, tidak perlu ada rasa untuk bersaing karena di ujung sana tidak ada garis akhir dengan pita merah dan sambutan khalayak. Dalam hidup pun, tidak ada titik akhir tertentu yang sama-sama disetujui perlu untuk dicapai. Semua orang hanya perlu terus melangkah sejauh mana kaki membawa. Setiap orang punya iramanya masing-masing. Ada yang cepat maupun lambat.

3. Ada pertemuan, ada perpisahan.

Sekalipun orang-orang berjalan dengan irama yang berbeda, ada saat ketika kita berjalan berdampingan dengan seseorang yang asing. Hal ini tidak berlangsung selamanya, ada saatnya pula untuk berpisah. Ada banyak pertemuan yang pastinya kita alami dalam hidup. Namun perlu diingat bahwa seseorang tersebut tidak akan menemani kita sepanjang hidup.

4. Ambillah istirahat sejenak.

Mungkin ada masanya kaki mengalami kram tiba-tiba, atau muncul keinginan untuk kencing, atau sekedar minum untuk mengisi dahaga. Hidup pun seperti itu, ada masa ketika kita tidak dapat bergerak. Diam di tempat dan merasa ingin berhenti. Hal itu wajar. Ambillah istirahat sebanyak yang diperlukan. Jika sudah merasa cukup, kembalilah melangkah.

5. Nikmati

Nikmati joging sebagaimana yang diinginkan. Karena akan sulit untuk terus melaju jika yang dirasakan hanyalah penderitaan. Nikmati perjalanannya, tidak perlu pikirkan segala urusan tetek bengek yang menggangu pikiran karena pada akhirnya, yang terpenting adalah ini hidup yang Anda jalani.

Mungkin hal-hal diatas membuat saya terdengar seperti Mario Teguh dan sejuta motivator lainnya. Tahu kan, sekalipun nadanya berbeda, lagu yang dibawakan para motivator selalu sama.

Tapi kalau harus jujur, mungkin yang saya tulis pun sebenarnya tidak jauh dari omong kosong. Hanya membual. Cocoklogi. Karena itu, tidak perlu dianggap serius pula. Cukup nikmati dengan secangkir kopi hitam juga beberapa gorengan dan rokok. Salam damai~

Diterbitkan oleh HIMPUNAN MAHASISWA SASTRA RUSIA UNPAD

Website Resmi Himpunan Mahasiswa Sastra Rusia Universitas Padjadjaran. Line : @tfw6701a Twitter : @himarusunpad Instagram : @himarusunpad Youtube : HIMARUS UNPAD

Tinggalkan komentar