Oleh: Bramasta Arie Kurniawan
Dunia telah dihadapkan dengan era globalisasi. Artinya globalisasi adalah proses yang menyeluruh atau mendunia dimana setiap orang tidak terikat oleh negara atau batas-batas wilayah yang berarti setiap individu dapat terhubung dan saling bertukar informasi dimanapun dan kapanpun melalui media elektronik maupun cetak.
Sebagai manusia kita tentu saja dapat dengan mudah mendapatkan informasi secara tidak terbatas melalui dunia maya melalui segenggam ponsel. Tidak terkecuali juga hiburan. Kita dapat menemukan beragam hiburan hanya dengan mengetik satu kata atau kalimat dalam mesin pencarian daring. Berbagai macam hiburan mulai dari musik, film, karya sastra dan lainnya dapat diakses dengan mudah.
Banyak negara-negara mempromosikan dirinya melalui media hiburan. Karena media hiburan merupakan media yang dapat dengan mudah dicerna oleh manusia. Kita tentu tidak asing dengan dunia Hollywood dari Amerika Serikat dan Bollywood dari India. Kedua industri tersebut merupakan strategi
untuk menyebarkan pengaruh atau influence budaya negara yang bersangkutan kepada masyarakat dunia. Namun, yang sekarang sedang ramai digandrungi oleh muda-mudi saat ini merupakan Hallyu atau Korean Wave.
Hallyu atau Korean Wave diartikan kedalam bahasa Indonesia adalah Gelombang Korea. Ini merupakan membudayanya ala korea-korean kepada masyarakat dunia. Baik laki-laki maupun perempuan larut dalam gelombang ini. Membudayanya ala kekorea-koreaan ini dimulai sejak Drama Korea atau drakor mulai diputar di Tiongkok dan negara-negara di Asia pada umumnya, kemudian menyebar sampai ke negara-negara di penjuru dunia lainnya, seperti Amerika, Australia, negara di Timur Tengah seperti Arab tidak luput dalam gelombang ini. Terbukti masyarakat dunia sangat menyukai Drama asal Korea Selatan ini. Apalagi dibarengi dengan perkembangan musik K-Pop, sehingga kepopuleran Hallyu semakin cepat, dan akhirnya berkembang di berbagai bidang yang lain.
Hallyu berasal dari 2 kata: Han (한) mengacu pada kualitas atau keadaan Korea sementara, dan Ryu (류) berarti “mengalir”. Sehingga apabila digabung menjadi satu kata yang bersifat majemuk “한류” (han-ryu) dibaca “hallyu”, yang secara harfiah berarti “aliran Korea“. Ternyata, hallyu berperan penting kepada Korea Selatan. Dengan masuknya promosi Korsel melalui hallyu berupa drama, musik, film, dan lain-lain ternyata merupakan salah satu sumber pendapatan negara terbesar di Korea Selatan.
Hallyu merupakan salah satu strategi pemasaran internasional yang handal. Dengan adanya hallyu, Korsel turut menyebarluaskan pengaruh negaranya
sehingga berdampak ke bidang pariwisata, ekonomi, kuliner, hingga teknologi informasi. Tentu dengan semakin banyaknya konsumen dari berbagai negara akan lebih banyak orang yang merasa dekat dengan negara Korea dan pelan-pelan akan memunculkan rasa sense of belonging. Maraknya hallyu dapat
dibilang cukup massif pada saat ini. Kita dapat menemukan unsur ‘korea-koreaan’ baik dengan sengaja ataupun tidak sengaja dimanapun. Terbukti sudah banyak brand atau merk produk menggunakan selebriti asal Korea Selatan sebagai brand ambassador-nya.
Pernah beberapa kali kita lihat iklan beberapa e-commerce asal Indonesia menggunakan boyband dan girlband dalam pemasarannya. Pastinya perusahaan e-commerce tersebut tidak ragu untuk merogoh kocek yang mahal demi popularitas perusahaannya dengan bantuan dari boyband dan girlband yang terkenal asal Korea Selatan karena dengan hadirnya boyband dan girlband sebagai brand ambassador maka akan turut memengaruhi penggemar untuk menggunakan jasa perusahaan e-commerce yang bersangkutan.
Tentunya hallyu merupakan hal yang lumrah dijumpai saat ini. Kita tidak bisa menolak masuknya gelombang Korea yang marak di negeri kita tercinta. Namun sebagai manusia yang berideologi dan berbudaya, kita wajib memilah mana yang baik dan yang buruk. Jangan sampai hallyu turut menyapu
budaya leluhur kita sehingga kita luput dari tradisi dan adat istiadat sebagai identitas budaya Indonesia.
HIMARUS UNPAD 