Serba Serbi Player Game Online; dari yang Sekedar Hiburan, jadi Pemain E-sports, sampai Ada yang Baku Hantam

Oleh: Aditiya Syahri Ramadhan
Foto: tirto.id

Ngomongin game online, kayaknya udah gak asing lagi di benak kita dengan kata “warnet” atau “nge-warnet”. Dari pemainnya yang rela buang banyak waktunya di depan layar, sampe ada yang rela gak jajan di sekolah demi bisa main di warnet. Apalagi kalau ngomongin istilah “paket malem”, promo terkenal ala penjaga warnet yang selalu ngasi bonus ke mereka yang main di malam hari, dijamin seru banget !!!.

Dunia warnet memang sudah menjadi kenangan sendiri bagi mereka yang pernah mengalaminya. Yang awalnya diajak pergi ke warnet niatnya sekedar iseng mengisi waktu luang, lama-kelamaan jadi ketagihan. Ibaratnya dulu itu warnet sudah menjadi tempat nongkrong wajib di waktu luang.

Seiring berkembangnya zaman, kini istilah “Nge-warnet” semakin memudar, banyak diantara mereka (pemain warnet) yang kini sudah mempunyai PC/komputer sendiri, ataupun ada juga diantara mereka yang beralih ke game online di gawai.

Game online yang tadinya dipandang hanya sebuah game guna mengisi waktu luang, kini telah berkembang menjadi sebuah ajang kompetisi, ajang kompetisi tersebut bernama “E-sports” atau Electronic Sports. Istilah “E-sports” menjadi sebuah kompetisi bergengsi bagi para pemain game online di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, banyak pemain game online yang telah sukses menjadi player E-sports dikancah internasional. 

Contohnya yaitu Kevin Susanto atau yang dikenal dengan nickname “Xcuratte”, ia adalah salah satu player e-sports asal Indonesia yang menekuni game Counter Strike: Global Offensive (CS:GO), dan pernah bergabung dengan salah satu tim besar dari Asia, seperti Tyloo hingga yang terakhir tim BTRG.

Besarnya kompetisi E-sports dalam dunia game online, kini telah menjadikan game online bukan hanya sekedar untuk hiburan semata. Banyak diantara player game online yang mulai serius menekuni bidang tersebut, hal itu membuat persaingan antar player game online semakin ketat. Karena ketatnya persaingan itulah, tak jarang diantara mereka ada yang berkelahi, saling memaki, bahkan ada yang baku hantam.

Seperti yang dialami oleh dua orang remaja asal Jambi pada tahun 2019 lalu, keduanya terlibat cekcok di dalam percakapan game online dan mereka sama-sama saling menantang dan kemudian terlibat perkelahian secara langsung.

Bahkan berdasarkan pengalaman penulis sendiri, penulis sering menemui player game online yang sering mengirimkan pesan tidak jelas, marah-marah sendiri atau yang paling parah memaki-maki membawa-bawa nama negara.

Sisi baiknya, selain untuk menghibur diri dan bersenang-senang, menurut pengalaman penulis ; game online itu  mengajarkan kekompakkan tim dan kesabaran dari mengahadapi mereka yang dinilai kurang sopan. Selain itu, game online juga melatih mental dalam sebuah tim ketika sedang menghadapi masalah. Terakhir, game online mengajarkan bahwa menang kalah itu biasa, harus tegar menerima kenyataan yang ada serta selalu berusaha dan selalu intropeksi diri.

Terlepas dari dampak positif maupun negatif dari game online, itu semua tergantung dari diri kita masing-masing, dan juga bagaimana cara memanfaatkannya. Entah untuk sekedar hiburan atau untuk menekuni game tersebut sampai menjadikannya sebagai profesi atau tujuan lainnya. Intinya, jangan pernah berkelahi dan memaki orang lain hanya karena bermain game, tetaplah kembali ketujuan awal dibuatnya game, yaitu untuk bersenang-senang.

Duh jadi kangen main warnet lagi…

Diterbitkan oleh HIMPUNAN MAHASISWA SASTRA RUSIA UNPAD

Website Resmi Himpunan Mahasiswa Sastra Rusia Universitas Padjadjaran. Line : @tfw6701a Twitter : @himarusunpad Instagram : @himarusunpad Youtube : HIMARUS UNPAD

Tinggalkan komentar