Toyota Kijang Adalah Mobil Terbaik di Indonesia

Oleh: Adiwijaya Kusumajati Supama
Foto: modifsexy.com

Saya lahir dari keluarga yang menyadari pentingnya mobil untuk keluarga. Mobil yang dapat menampung para anggota keluarga di dalamnya. Mobil keluarga baiknya mampu juga untuk menampung barang yang sangat banyak. Tidak peduli dibilang sahabat pom bensin, yang penting tangguh. Oleh karena itu, jatuh lah pilihan hati keluarga kami di Toyota Kijang.

Sudah berulang kali keluarga kami gonta-ganti mobil, tapi rasanya tetap saja Kijang paling klop di hati. Kisah hubungan keluarga kami dengan Kijang sudah muncul sejak tahun 1990-an akhir. Waktu itu, ibu saya bekerja di sebuah Bank Swasta di Bandung, beliau pulang pergi dari Cibeureum ke Asia Afrika menggunakan Kijang Super kurang lebih 5 tahunan. Ibu belajar untuk menyetir mobil pertama kali dengan Kijang Super, meski setelah itu tangannya cukup pegal karena belum memiliki powersteering, AC-nya juga nggak dingin-dingin amat. Maklum, pada masa itu, yang terpenting adalah fungsi bukan kenyamanan.

Pada tahun 2005-an, keluarga kami beralih ke varian Kijang Kapsul LGX. Designnya yang timeless dan tangguh membuat banyak varian Kijang Kapsul sangat laku di pasaran hingga saat ini. Youtuber Arief Muhammad telah membuktikannya, ia iseng menjual Kijang Krista dan laku hingga Rp. 200 juta.

Bosan dengan Kijang, keluarga kami mencoba untuk menjajal mobil MPV lainnya, diawali dengan Xenia tahun 2007. Meskipun baru dikenalkan pada tahun itu, kami merasa bahwa level Xenia masih tertinggal di bawah Kijang LGX. Contoh nyatanya yang dapat terlihat adalah material bodynya. Daihatsu Xenia ini dibalut dengan plat body yang sangat tipis, atau biasa disebut “kalengan” yang membuat mobil ini sangat ringkih. Keluarga kami pun belum bisa berpaling dari Toyota Kijang.

Tahun 2010, Daihatsu Terios mendapat respon yang sangat positif di Indonesia. Begitu pun dari keluarga saya. Kami membeli Terios sebagai pengganti dari Xenia. Terios lebih nyaman sebagai digunakan sebagai city car, padahal embel-embel branding yang mereka berikan adalah mobil petualangan. Terios dirasa kurang nyaman dipakai sebagai mobil mudik karena space-nya yang kurang besar dan cukup memabukkan bila duduk di seat paling belakang. Lagi, keluarga kami gagal move-on dari Toyota Kijang.

Pada akhirnya, keluarga kami membeli Kijang Innova facelift kedua di tahun 2015. Innova tidak meninggalkan kesan timeless dan sisi tangguh dari Kijang-kijang pendahulunya. Dari segi tampilannya, mobil ini memiliki lekukan yang sangat rapi pada sekujur tubuhnya yang membuat mobil ini terlihat kalem, namun tegas. Yah, walaupun mobilnya sudah dijual, tapi kami menggantinya dengan Innova (lagi).

Kijang merupakan mobil yang versatile, tidak terlalu memakan tempat bila digunakan di dalam kota, juga dapat diandalkan bila digunakan untuk antar kota. Mesin Kijang yang terkenal sangat bandel juga membuat Innova lebih gahar dan responsif dari berbagai kompetitornya. Begitu pula sparepart Kijang yang cukup murah dan sangat mudah untuk didapatkan. Harga jual Kijang juga tidak turun, malah cenderung meningkat. Meskipun setiap Kijang memang cukup boros (apalagi Kijang bensin). Namun, apa ada mobil (terutama MPV) yang lebih baik dari Kijang? saya rasa tidak.

Diterbitkan oleh HIMPUNAN MAHASISWA SASTRA RUSIA UNPAD

Website Resmi Himpunan Mahasiswa Sastra Rusia Universitas Padjadjaran. Line : @tfw6701a Twitter : @himarusunpad Instagram : @himarusunpad Youtube : HIMARUS UNPAD

Tinggalkan komentar